Bacaan Rukuk Subbuhun quddusun rabbul-malaikati war-ruh
Bacaan Rukuk “Subbuhun quddusun rabbul-malaikati war-ruh” ini merupakan bagian dari kajian Islam ilmiah Fiqih Doa dan Dzikir yang disampaikan oleh Ustadz Abdullah Zaen, M.A. Hafidzahullah. Kajian ini disampaikan pada Senin, 15 Rabiul Awwal 1447 H / 8 September 2025 M.
Kajian Tentang Bacaan Rukuk “Subbuhun quddusun rabbul-malaikati war-ruh”
Kali ini memasuki serial nomor 239 dengan tema bacaan rukuk bagian keempat. Ini adalah serial terakhir tentang bacaan rukuk. Sebelumnya telah dipelajari tiga bacaan, dan yang keempat ini mungkin cukup asing bagi sebagian orang. Padahal bacaan ini disebutkan dalam hadits shahih, yaitu dalam Shahih Muslim.
Bacaan tersebut adalah:
سُبُّوحٌ قُدُّوسٌ رَبُّ الْمَلَائِكَةِ وَالرُّوحِ
“Maha Suci, Maha Kudus, Rabb para malaikat dan ruh.” (HR. Muslim)
Hadits ini dituturkan oleh Ummul Mukminin Aisyah Radhiyallahu ‘Anha. Beliau berkata:
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُولُ فِي رُكُوعِهِ وَسُجُودِهِ: سُبُّوحٌ قُدُّوسٌ رَبُّ الْمَلَائِكَةِ وَالرُّوحِ
“Bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam biasa mengucapkan doa tersebut dalam rukuk dan sujudnya.” (HR. Muslim)
Dengan demikian, doa ini bisa dibaca ketika rukuk maupun sujud. Intinya adalah mengagungkan Allah. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berpesan:
وَأَمَّا الرُّكُوعُ فَعَظِّمُوا فِيهِ الرَّبَّ
“Adapun rukuk, maka agungkanlah Rabb di dalamnya.” (HR. Muslim)
Cara mengagungkan Allah ketika rukuk adalah dengan menyebutkan dua Asmaul Husna, yaitu سُبُّوحٌ (Subbuh, Maha Suci) dan قُدُّوسٌ (Quddus, Maha Kudus).
Makna Subbuh adalah Allah Maha Suci dan Maha Sempurna dari segala kekurangan. Kesempurnaan Allah meliputi Dzat-Nya, nama-nama-Nya, sifat-sifat-Nya, perbuatan-Nya, dan keesaan-Nya. Segala sisi dari Allah adalah kesucian dan kesempurnaan.
Contohnya, Dzat Allah sempurna karena kekal dan abadi, berbeda dengan manusia yang fana. Manusia sekuat atau setinggi apa pun jabatannya tetap akan mati. Allah berfirman:
لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
“Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia. Dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS. Asy-Syura [42]: 11)
Allah Maha Mendengar segala suara, baik keras maupun lirih, semuanya didengar dan dipahami. Manusia hanya mampu mendengar suara yang normal, tidak mampu menangkap yang terlalu lirih atau terlalu keras, bahkan terkadang tidak memahami bahasa yang didengar. Namun Allah mendengar sekaligus memahami seluruh bahasa manusia di muka bumi pada saat yang bersamaan, bahkan mendengar doa hamba-hamba-Nya secara serentak.
Bagaimana penjelasan lengkapnya? Mari download mp3 kajian yang penuh manfaat ini.
Download mp3 Kajian
Podcast: Play in new window | Download
Artikel asli: https://www.radiorodja.com/55547-bacaan-rukuk-subbuhun-quddusun-rabbul-malaikati-war-ruh/